Sering Dicap Jelek, Gen Z Ternyata Punya Kelebihan Ini

by - Desember 26, 2024

Gen Z bukannya bermental lemah, namun lebih berempati.

Mulai memasuki dunia kerja, Gen Z dianggap banyak membawa masalah. Sifatnya yang terlalu terbuka, tak kuat menghadapi kerasnya dunia kerja, serta masalah lainnya membuat mereka selalu dianggap tidak professional oleh para generasi sebelumnya.
Namun sadarkah kamu, dibalik kekurangannya Gen Z sebenarnya memiliki sifat yang lebih baik dari generasi-generasi sebelumnya? Ini dia beberapa penjelasan mengapa Gen Z sebenarnya juga memiliki berbagai kelebihan yang tak dimiliki oleh para generasi sebelumnya.

# 1. Mudah membaca tren pasar




Terbiasa dengan gadget sejak kecil membuat Gen Z cepat paham akan tren pasar yang sedang diminati. Gen Z biasanya cepat tanggap dan memiliki banyak ide di kepalanya untuk disalurkan. Itulah yang juga membuat mereka bisa cepat beradaptasi sekalipun berada di lingkungan yang baru.
 
Tak hanya membaca tren pasar, Gen Z juga sangat terlibat dalam menciptakan tren pasar itu sendiri loh! Hanya dengan dua hal: gadget dan internet, mereka dengan mudahnya bisa menghasilkan ide yang ciamik, serta sangat mampu memengaruhi keputusan pembelian orang lain terutama melalui konten yang mereka buat atau bagikan.

# 2. Lantang beropini




Merasa ada hal yang tak sesuai bisa membuat Gen Z merasa tak nyaman. Walau terkesan tidak sopan, kenyataannya mereka merasa harus menyalurkan pendapatnya. Tak jarang mereka akan bersuara lantang apabila merasa opininya memang patut untuk didengar.
 
Walaupun begitu sebenarnya Gen Z juga bisa kok menerima masukan. Selama jawabanmu masuk akal, apalagi kamu bisa memberikan bukti konkret, Gen Z akan menerimanya dengan hati lapang. Bukannya tak menerima bantahanmu, hanya saja mereka tak mudah percaya bila opininya disanggah secara berbelit-belit dan dan terkesan hanya dijadikan alasan.
 
Jadi, pastikan kamu memberikan jawaban pasti dan tak bertele-tele saat sedang berdiskusi dengan Gen Z ya!
 

# 3. Lebih menghargai diri sendiri




Sering dilabeli mental lemah, Gen Z sebenarnya sangat memahami keterbatasan dirinya. Ia tahu sejauh mana batas kemampuannya dalam menerima kritikan ataupun persoalan. Itulah kenapa Gen Z seringkali berbicara tentang stress, kecemasan, dan depresi.
 
Selain itu mereka juga secara aktif mencari bantuan ketika sedang mengalami hal tersebut, yang sayangnya sering disalahartikan para generasi sebelumnya dengan anggapan jika Gen Z tidak memiliki ketangguhan mental.
 
Meski begitu, sebenarnya itulah cara mereka untuk melindungi kesehatan mental dan kesejahteraan emosional. Mereka bukannya bermental lemah, namun lebih berempati. Tak hanya kepada orang lain, namun juga diri mereka sendiri.

# 4. Punya antusias tinggi dengan dunia luar



Dengan akses internet, sangat mudah bagi Gen Z mendapatkan akses yang menjangkau dunia luar. Tren dari negara lain, isu yang terjadi di berbagai negara, dan sebagainya membuat Gen Z bersemangat dalam mengenal dunia luar.
 
Gen Z juga seringkali menujukkan ketertarikan tinggi terhadap pengalaman hidup di luar negeri. Dengan adanya media sosial, mereka dapat berkomunikasi dengan mudah dengan orang yang berada di belahan bumi lain sekalipun. Membuat mereka ingin menjelajah dunia luar yang selama ini hanya dapat dilihatnya melalui gadget.
 
Ketertarikan yang tinggi ini membuat Gen Z memiliki kemampuan lebih dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Banyak dari mereka yang menguasai bahasa asing terutama bahasa inggris.

# 4. Peka terhadap isu sosial



Belakangan ini ramai konten yang membahas mengenai isu lingkungan seperti zero waste, frugal living, maupun isu sosial seperti mental health . Konten-konten seperti ini banyak diminati oleh Gen Z. Mereka memiliki keinginan tinggi untuk berkontribusi terhadap perubahan sosial.
 
Tak hanya menyuarakan pendapat mereka, banyak dari mereka yang juga terlibat langsung dalam aktivisme. Seperti ikut serta dalam unjuk rasa, gerakan sosial, dan proyek kemanusiaan. Mereka memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan kesadaran dan mobilisasi massa, yang seringkali memicu perubahan nyata di masyarakat.
 

Generasi baru akan selalu datang silih berganti. Masalah-masalah yang terjadi karena adanya campur tangan generasi baru tentunya tak dapat dihindarkan seiring berjalannya waktu. Namun tentunya, hal tersebut bukan sepenuhnya menjadi masalah, melainkan menciptakan perubahan yang lebih baik.
Sama halnya dengan masa peralihan Gen Z saat ini. Walau terkesan berlebihan, kenyataannya mereka mendorong perubahan terutama dari sisi kesehatan mental yang harus diperhatikan dan tak lagi jadi persoalan sepele.

You May Also Like

0 Comments