Sering Dicap Jelek, Gen Z Ternyata Punya Kelebihan Ini
Gen Z bukannya
bermental lemah, namun lebih berempati.
Mulai memasuki dunia kerja, Gen Z dianggap banyak membawa masalah. Sifatnya yang terlalu terbuka, tak kuat menghadapi kerasnya dunia kerja, serta masalah lainnya membuat mereka selalu dianggap tidak professional oleh para generasi sebelumnya.
Namun sadarkah
kamu, dibalik kekurangannya Gen Z sebenarnya memiliki sifat yang lebih baik
dari generasi-generasi sebelumnya? Ini dia beberapa penjelasan mengapa Gen Z
sebenarnya juga memiliki berbagai kelebihan yang tak dimiliki oleh para
generasi sebelumnya.
# 1. Mudah membaca tren pasar
Terbiasa dengan gadget sejak kecil membuat Gen Z cepat
paham akan tren pasar yang sedang diminati. Gen Z biasanya cepat tanggap dan
memiliki banyak ide di kepalanya untuk disalurkan. Itulah yang juga membuat
mereka bisa cepat beradaptasi sekalipun berada di lingkungan yang baru.
Tak hanya membaca tren pasar, Gen Z juga sangat
terlibat dalam menciptakan tren pasar itu sendiri loh! Hanya dengan dua hal:
gadget dan internet, mereka dengan mudahnya bisa menghasilkan ide yang ciamik,
serta sangat mampu memengaruhi keputusan pembelian orang lain terutama melalui
konten yang mereka buat atau bagikan.
# 2. Lantang beropini
Merasa ada hal yang tak sesuai bisa membuat Gen Z
merasa tak nyaman. Walau terkesan tidak sopan, kenyataannya mereka merasa harus
menyalurkan pendapatnya. Tak jarang mereka akan bersuara lantang apabila merasa
opininya memang patut untuk didengar.
Walaupun begitu sebenarnya Gen Z juga bisa kok
menerima masukan. Selama jawabanmu masuk akal, apalagi kamu bisa memberikan
bukti konkret, Gen Z akan menerimanya dengan hati lapang. Bukannya tak menerima
bantahanmu, hanya saja mereka tak mudah percaya bila opininya disanggah secara
berbelit-belit dan dan terkesan hanya dijadikan alasan.
Jadi, pastikan kamu memberikan jawaban pasti dan tak
bertele-tele saat sedang berdiskusi dengan Gen Z ya!
# 3. Lebih menghargai diri sendiri
Sering dilabeli mental lemah, Gen Z sebenarnya sangat
memahami keterbatasan dirinya. Ia tahu sejauh mana batas kemampuannya dalam
menerima kritikan ataupun persoalan. Itulah kenapa Gen Z seringkali berbicara
tentang stress, kecemasan, dan depresi.
Selain itu mereka juga secara aktif mencari bantuan
ketika sedang mengalami hal tersebut, yang sayangnya sering disalahartikan para
generasi sebelumnya dengan anggapan jika Gen Z tidak memiliki ketangguhan
mental.
Meski begitu, sebenarnya itulah cara mereka untuk
melindungi kesehatan mental dan kesejahteraan emosional. Mereka bukannya bermental
lemah, namun lebih berempati. Tak hanya kepada orang lain, namun juga diri
mereka sendiri.
# 4. Punya antusias tinggi dengan dunia luar
Dengan akses internet, sangat mudah bagi Gen Z
mendapatkan akses yang menjangkau dunia luar. Tren dari negara lain, isu yang
terjadi di berbagai negara, dan sebagainya membuat Gen Z bersemangat dalam
mengenal dunia luar.
Gen Z juga seringkali menujukkan ketertarikan tinggi
terhadap pengalaman hidup di luar negeri. Dengan adanya media sosial, mereka
dapat berkomunikasi dengan mudah dengan orang yang berada di belahan bumi lain
sekalipun. Membuat mereka ingin menjelajah dunia luar yang selama ini hanya
dapat dilihatnya melalui gadget.
Ketertarikan yang tinggi ini membuat Gen Z memiliki
kemampuan lebih dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Banyak dari mereka
yang menguasai bahasa asing terutama bahasa inggris.
# 4. Peka terhadap isu sosial
Belakangan ini ramai konten yang membahas mengenai isu
lingkungan seperti zero waste, frugal living, maupun isu sosial seperti mental
health . Konten-konten seperti ini banyak diminati oleh Gen Z. Mereka memiliki
keinginan tinggi untuk berkontribusi terhadap perubahan sosial.
Tak hanya menyuarakan pendapat mereka, banyak dari mereka
yang juga terlibat langsung dalam aktivisme. Seperti ikut serta dalam unjuk
rasa, gerakan sosial, dan proyek kemanusiaan. Mereka memanfaatkan media sosial
untuk menyebarkan kesadaran dan mobilisasi massa, yang seringkali memicu
perubahan nyata di masyarakat.
Generasi baru akan selalu datang
silih berganti. Masalah-masalah yang terjadi karena adanya campur tangan
generasi baru tentunya tak dapat dihindarkan seiring berjalannya waktu. Namun
tentunya, hal tersebut bukan sepenuhnya menjadi masalah, melainkan menciptakan
perubahan yang lebih baik.
Sama halnya dengan masa peralihan Gen
Z saat ini. Walau terkesan berlebihan, kenyataannya mereka mendorong perubahan
terutama dari sisi kesehatan mental yang harus diperhatikan dan tak lagi jadi
persoalan sepele.
0 Comments