Review Buku : Stronger Than Me karya Jazim Naira Chand dkk


                                                                           




"Dia jauh lebih kuat daripada aku"

Hari ini aku membaca kembali buku lama yang tersimpan di rak bukuku. Kisah tentang 19 wanita hebat dan tangguh. Mereka semua memiliki kehidupan yang berbeda. Tapi ada satu hal yang menghubungkan ke 19 wanita tangguh itu. Mereka adalah seorang ibu. Aku tersentuh dengan 19 cerita mengenai sosok seorang ibu ini. Mereka bukan siapa-siapa, bukan motivator, bukan guru, bukan pula super hero, tapi mereka mampu memotivasi anaknya menjadi seorang yang hebat, mengajarkan kepada anaknya tentang arti hidup, dan menyelematkan anak-anak mereka dari kejatuhan. Mereka mampu mengubah hidup anak-anaknya menjadi lebih baik. 

Ada satu cerita yang paling kusukai, cerita tentang sosok ibu yang sedikit berbeda dari semua cerita di buku ini. Sosok itu bernama Lembayung, seorang yang tidak memiliki anak, bahkan belum menikah, tetapi dianggap sebagai seorang ibu oleh anak-anak jalanan yang diasuhnya. Ceritanya membuatku merubah spekulasi tentang seorang ibu. Di mana perempuan tidak harus punya selembar kertas akte kelahiran anaknya untuk bisa membuktikan bahwa dirinya adalah seorang ibu.

Detail bukunya bisa kalian lihat di bawah ini

Judul buku : Stronger Than Me
Penulis : Jazim Naira Chand dkk
Penerbit : de Teen
Blurb :

 Wanita malang itu menjemput maut di istana buatan anaknya yang baru dihuni semalam. Sendiri memagut sunyi! Dalam Kedinginan [Afifah Haryanti]

“Ah, Lembayung. Aku selalu iri kepadammu,” kata Andini sambil melempar senyum. “Anak-anak selalu memanggilmu ibu.” [Hanif Junaedi Ady Putra]

Ia memintaku untuk bertahan. Ya, tentu saja aku melakukannya. Aku akan melakukannya Aku tidak akan membiarkanmu sendiri di dunia ini, Anakku. [Ni Wayan Susi Paumi]



Review Buku : Maret Flowers karya Adya Pramudita, Nina Rosmina, Kezia Evi Wiadji






Judul buku : Maret Flowers
Penulis : Adya Pramudita, Nina Rosmina, Kezia Evi Wiadji
Penerbit : Grasindo
Blurb : Kisah tentang perempuan yang mengalami kehilangan juga penderitaan yang sama. Masa lalu ternyata menghubungkan mereka untuk tiga kejadian mengerikan di bulan Maret.



Maret Flowers adalah buku hasil project Mothly Theme Grasindo tahun 2015, and believe it or not I read it in 2019 😱

Well, alasan kenapa saya coba untuk beli ini selain karena liat sinopsisnya, juga karena judulnya yang menarik. Biarpun gak begitu mengerti kenapa ada gambar bibir dan darah (?) di sana. Tapi setelah saya baca buku ini, barulah saya paham arti dari gambar itu. Tapi bukan itu yang hari ini bakal kita bahas.

Di buku ini ada 3 cerita dimana tokoh utamanya bernama Seruni, Anggrek, dan juga Lily & Rose. Dimana setiap tokoh punya masalahnya masing-masing, namun memiliki kesamaan pada penyebab dari mana masalah ini bermula. Dan menariknya, disini mereka dipertemukan di sebuah cafe yang bernama cafe library. Meski mereka disini cuma saling bertegur sapa tanpa saling mengenal, tapi saya salut karena ketiga penulis ini benar benar merencanakan cerita dalam novel ini sehingga saling terkait satu sama lainnya.

Inti dari cerita yang saya tangkap disini adalah dimana mereka berjuang untuk berdamai dengan masa lalunya. Masa lalu yang kelam, menyakitkan, dan membuat mereka menderita selama ini. Hal mengerikan yang terjadi di bulan Maret.

Di sini sang penulis mengekspresikan dengan jelas, dampak dari masalah yang sudah mereka hadapi. Dan apakah mereka akan berdamai dengan masa lalu atau malah terpuruk dengan masa lalunya. Biarpun saya sendiri kurang puas sama endingnya dan beberapa alurnya agak membingungkan, tapi patut diacungi jempol karena gak banyak penulis yang mengambil tema seberat dan seriskan ini. Kasus yang di Indonesia sendiri dianggap aib dan mereka justru angkat bicara soal ini.